Gambar Sampul PJOK · Bab 14 Bela Diri
PJOK · Bab 14 Bela Diri
SarjonoSumarjo, dkk

23/08/2021 06:07:27

SMP 9 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

138

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk SMP/MTs Kelas IX

Bela Diri

14

Setelah mempelajari bab ini, kamu mampu mengembangkan berbagai teknik

dasar ke dalam permainan dan olahraga serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Pencak silat dan judo merupakan cabang dari olahraga bela diri.

Untuk menjadi pesilat dan pejudo yang baik tentu harus melakukan

latihan rutin yang tiada mengenal lelah.

Manfaat melakukan olahraga bela diri akan diperoleh

kemampuan, keterampilan, dan kemantapan dalam mempertahan-

kan diri dan membela diri terhadap ancaman yang berbahaya dari

dalam maupun luar. Selain itu, mempelajari bela diri juga untuk

menjaga keselarasan dengan alam sekitar.

Nah, apakah kamu ingin mempelajarinya?

Sumber:

www.bp.blogspot.com

139

Bab 14 Bela Diri

A. Pencak Silat

Semua bentuk latihan selalu diawali dengan sikap pasang. Mula-

mula dua orang berdiri tegak seperti pada waktu siap berhadapan

dengan jarak sepanjang lengan. Dua orang tersebut kita sebut A

dan B untuk melakukan perlawanan. A berpakaian putih dan B

berpakaian hitam.

Hasil akhir dari pengajaran olahraga pencak silat adalah

kemampuan, keterampilan, kemantapan dalam mempertahankan

dan membela diri terhadap ancaman bahaya dari dalam maupun

luar, juga untuk menjamin keselarasan dengan alam sekitarnya.

1. Latihan terputar terus dan diteruskan menyerang

Gerakan A

-

A terputar ½ ke kanan seperti berbalik ke kanan. Kaki kiri A

yang tadinya di muka, sekarang ada di belakang. Siku kiri A

yang tadinya di muka, kini di belakang. Siku kanan berada di

muka dan cepat-cepat digunakan untuk menyiku rusuk kanan

B sambil maju miring dan geser selangkah.

-

Kaki kanan A yang berada di muka, dilangkahkan ke kanan

selangkah (maju miring). Siku kanan dipukulkan ke tulang rusuk

B sebelah kanan bawah.

-

Tangan kiri A membantu (mendorong tangan kanan) dan bersiap

untuk menangkis kalau ada serangan dari B

2. Latihan menghindar dan terputar ke kiri ½ putaran

Gerakan B

-

Badan B hindar ke kiri dengan memindahkan kaki kiri maju

selangkah serong kanan dan diletakkan rapat-rapat pada

belakang kaki kanan A, sambil kedua telapak tangan mendorong

dengan keras bahu kanan A, sehingga A terputar ke kiri ½.

-

Karena dorongan yang kuat dari B, maka A terputar ke kiri ½ ,

sehingga tegak A menjadi sebaliknya.

• Gerakan setengah terputar

• Gerakan menyerang

• Gerakan menolak

• Teknik kuncian

• Teknik menyerang

Gambar 14.1

Gerakan setengah terputar

Sumber:

Ilustrasi penerbit

140

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk SMP/MTs Kelas IX

3. Latihan menyerang dan menolak serangan

Gerakan B

-

Kaki kiri B menendang cepat ke arah lambung kiri A. Caranya

adalah kaki kiri B dengan lutut ke lambng kiri A.

-

Tangan kiri mengepal untuk melindungi kemaluan . Tangan kanan

terbuka melintang di dada.

Gerakan A

-

Badan A berputar ke kiri ¼ putaran sambil lengan kiri mengepal

dan diluruskan untuk menolak kaki kiri B. Telapak tangan kanan

mendorong keras paha kiri B ke muka diikuti kaki kanan A

melangkah ke muka dua langkah terusan

4. Latihan menyerang dan menghindar

Gerakan A

-

Tangan kiri A menyiku ulu hati B (tangan kiri mengepal, siku

dibengkokkan dan tulang ujung siku ditumbukkan ke ulu hati

B). Tangan kanan A mendorong kepalan kiri B dan untuk

menjaga badan ada serangan lawan.

-

Kaki kiri maju selangkah

Gerakan B

-

Badan hindar ke kanan, bersama-sama dengan kaki kanan yang

dipindahkan selangkah ke samping kanan. Badan ke kiri ¼ putaran

disusul kaki kanan B maju serong kiri selangkah sambil kedua

belah tangan mendorong cepat dan kuat bahu kiri A.

-

B mendorong dengan cepat dan kuat bahu kiri A. Sehingga A

terputar ke kanan ½ putaran.

5. Latihan Menyerang

Serangan adalah usaha pembelaan diri dengan menggunakan

lengan/tangan atau siku/kaki untuk mengenai sasaran tertentu pada

anggota badan lawan. Jenis serangan berdasarkan alat yang

digunakan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. serangan tungkai yang lazim disebut tendangan, dan

b. serangan lengan atau tangan yang lazim disebut pukulan.

Gambar 14.2

Gerakan-gerakan menyerang

dan menolak

Sumber:

Ilustrasi penerbit

141

Bab 14 Bela Diri

6. Teknik serangan lengan dan kaki

Beberapa serangan yang biasa dilakukan dengan tangan sebagai

berikut.

a. Serangan tangan ke arah depan meliputi: tinju, sorong, sodok,

dan bandul.

b. Serangan tangan bawah terdiri atas: sanggah, tusuk, bandol

atau catok. Serangan tangan dari atas meliputi pedang, ketok,

tumbuk, patuk dan tebak.

c. Serangan tangan dari samping terdiri atas serangan tampar,

pedang dan bandol.

d. Serangan dengan siku, meliputi serangan siku samping, siku

depan dan siku belakang.

Teknik serangan menggunakan bagian lengan atau tungkai dapat

dibedakan menjadi lima yaitu sikutan, lututan, kaitan, guntingan dan

sapuan.

7. Elakan

Elakan atau hindaran adalah usaha pembelaan dengan cara

memindahkan sasaran terhadap serangan atau memindahkan

sasaran dari arah serangan dengan melangkah atau memindahkan

kaki. Sasaran yang dimaksud di sini adalah bagian badan yang menjadi

tujuan serangan lawan.

Dalam melaksanakan gerakan elakan atau hindaran dapat dalam

bentuk kontak langsung atau tidak langsung. Apabila dalam

melaksanakan pembelaan terjadi kontak langsung maka akan berupa

tangkisan.

8. Tangkisan

Tangkisan adalah melaksanakan usaha pembelaan dengan cara

mengadakan kontak langsung dengan serangan. Dalam melakukan

tangkisan selalu menggunakan sikap kuda-kuda sebagai sikap berdiri dan

sikap tubuh dengan menggunakan satu lengan, siku, dua lengan, kaki.

Untuk menghadapi serangan yang mempunyai bentuk atau

lintasan yang bermacam-macam maka tangkisan mempunyai

beberapa variasi yaitu:

a. posisi tinggi atau rendah,

b. tangan terbuka atau mengepal,

c. arah ke dalam atau keluar.

Macam-macam tangkisan ada dua macam, yaitu:

a. tangkisan dengan satu tangan, dan

b. tangkisan dengan siku

142

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk SMP/MTs Kelas IX

B. Judo

Judo merupakan salah satu olahraga bela diri. Dalam judo ada

teknik yang berbahaya. Hal ini disebut teknik terlarang. Total teknik

terlarang berjumlah 31 (32 untuk perempuan). Pelanggaran ringan

(shido) adalah peringatan untuk pelanggar peraturan yang tidak

seberapa berbahaya.

Beberapa tindakan yang akan mendapat peringatan seperti

berikut.

1. Seorang judoka kehilangan semangat bertarung dan tidak

menyerang selama lebih dari 30 detik.

2. Melepas ikat pinggang lawan atau ikat pinggang sendiri tanpa

ijin dari juri.

3. Melilit tangan lawan dengan ujung ikat pinggang (atau ujung

baju).

4. Memelintir atau berpegang pada ujung lengan baju maupun

celana lawan.

5. Memasukkan bagian seragam lawan manapun ke dalam mulut

(menggigit seragam lawan).

6. Menyentuh wajah lawan dengan bagian tangan atau kaki

manapun.

7. Menarik rambut lawan.

8. Mengunci telapak tangan lawan dengan telapak tangan sendiri

selama lebih dari 6 detik dalam posisi berdiri.

Pelanggaran kecil (chui) adalah peringatan untuk pelanggaran

yang lebih berat dari pelanggaran ringan. Pelanggaran ini memiliki

efek negatif sebesar yuko. Beberapa contohnya sebagai berikut.

1. Memasukkan bagian kaki manapun ke seragam lawan, baik

ikat pinggang maupun jaket, selama kuncian dilakukan lawan.

2. Mencoba mematahkan jari lawan untuk melepaskan genggaman

lawan.

3. Menendang tangan lawan dengan kaki atau lutut untuk lepas

dari cengkeraman lawan.

Pelanggaran berat (keikoku) adalah pelanggaran yang dapat

dikenai sanksi dan teguran keras. Judoka yang melakukan

pelanggaran ini akan dikurangi nilainya sebesar setengah angka.

Dua pelanggaran kecil memungkinkan dikenainya sanksi yang sama.

Contoh pelanggaran-pelanggaran berat

1. Mengunci lengan lawan (kansetsu waza) dimanapun selain

disikut.

2. Menarik lawan yang tergeletak menengadah ke atas di lantai

dan kemudian membantingnya kembali.

Posisi tubuh dalam judo

Posisi tubuh yang benar merupakan bagian yang penting di

dalam judo.

143

Bab 14 Bela Diri

a. Posisi duduk

1. Duduk bersila (seiza) dari posisi berdiri, kaki kiri ditarik ke belakang,

lalu lutut kiri diletakkan ke lantai di tempat di mana jari kaki kiri

tadinya berada. Lakukan hal yang sama dengan kaki kanan,

dan kedua kaki pada saat ini harus bersangga pada jari kaki

dan lutut. Kemudian luruskan jari kaki sejajar dengan lantai dan

pantat diletakkan di atas pangkal kaki. Letakkan kedua tangan

di atas paha masing-masing sisi. Untuk berdiri, lakukan prosedur

yang sama dengan cara terbalik.

2. Memberi hormat (zarei) dengan bersila, bungkukkan badan ke

depan sampai kedua telapak tangan menyentuh lantai dengan

jari tangan menghadap ke depan. Diam dalam posisi ini selama

beberapa saat, kemudian kembali ke posisi bersila. Memberi

hormat (ritsurei), berdiri dengan kedua pangkal kaki didekatkan,

bungkukkan badan ke depan sekitar 30 derajat dengan telapak

tangan di depan paha. Diam dalam posisi ini selama beberapa

saat, kemudian kembali ke posisi berdiri.

b. Posisi alami (shizen tai)

Kaki dibuka sekitar 30 cm dalam

posisi natural dengan berat badan

yang dibagi sama rata di kedua kaki.

Istirahatkan otot bahu dan tangan.

Ini adalah postur dasar dan alami

judo.

Gambar 14.3

Posisi duduk

Sumber:

Ilustrasi penerbit

Gambar 14.4

Memberi hormat

Sumber:

Ilustrasi penerbit

Gambar 14.5

Posisi alami (shizen tai)

Sumber:

Ilustrasi penerbit

144

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk SMP/MTs Kelas IX

c.

Posisi bertahan (jigo tai)

Dari posisi alami, kaki dibuka lebih lebar, lutut ditekuk agar pusat

gravitasi tubuh lebih turun. Cara berjalan di dalam judo dengan cara

telapak kaki menyusuri lantai untuk menjaga kestabilan, cara ini

disebut melangkah. Pastikan langkahnya sama rata dan pusat gravitasi

tetap di posisi yang sama agar dapat bergerak lincah ke segala

arah.

Posisi jatuh dan berguling

Menguasai posisi ini memungkinkan untuk melindungi diri sendiri

ketika dijatuhkan atau dibanting lawan dan mengurangi ketakutan

ketika dilempar oleh lawan.

a. Jatuh ke belakang (ushiro ukemi)

Kaki disatukan dan tangan juga disatukan, jatuhkan punggung

ke matras dengan tangan lurus di samping tubuh dan telapak

tangan menyentuh lantai untuk menahan jatuh. Lindungi bagian

belakang kepala dengan menyentuhkan dagu ke tubuh.

b. Jatuh ke samping (yoko ukemi)

Dari posisi berdiri, jatuhkan diri ke belakang, angkat kedua kaki

satu persatu, kemudian angkat kedua tangan di depan tubuh.

Berguling ke kanan (atau kiri) matras dengan kepala tetap

dilindungi agar tidak menyentuh lantai. Kemudian tahan tubuh

dengan tangan dan telapak tangan kanan (atau kiri).

c. Jatuh ke depan (mae ukemi)

Jatuhkan diri ke depan dengan kedua telapak tangan di depan

muka, sikut ditekuk. Jatuh tertelungkup dengan ditahan oleh

Gambar 14.6

Posisi bertahan (jigo tai)

Sumber:

Ilustrasi penerbit

Gambar 14.7

Posisi jatuh berguling

Sumber:

Ilustrasi penerbit

Gambar 14.8

Posisi jatuh kesamping

Sumber:

Ilustrasi penerbit

145

Bab 14 Bela Diri

kedua tangan, badan diluruskan, otot perut dikencangkan, dan

tahan tubuh dengan ditahan oleh kedua tangan dan jari kaki

(lutut diangkat).

Berguling ke depan (mae mawari ukemi) Berguna pada saat

dilemparkan oleh lawan. Dari posisi berdiri, kaki kanan dimajukan

telapak tangan kiri disentuhkan ke lantai. Bahu kanan kemudian

dilemparkan ke depan dengan telapak tangan menghadap ke

belakang, ini dilakukan bersamaan dengan kedua kaki menjejak lantai

dan berguling ke depan. Kedua kaki dan tangan hendaknya

menyentuh lantai secara bersamaan.

Teknik Judo

Teknik-teknik judo yang perlu diketahui ada tiga, yaitu sebagai

berikut.

1. Teknik bantingan judo (nage waza) dapat dibagi menjadi teknik

berdiri (tachi waza) dan teknik menjatuhkan diri (sutemi waza).

Teknik berdiri dibagi lagi menjadi teknik tangan (te waza), teknik

pangkal paha (koshi waza), dan teknik kaki (ashi waza). Teknik

menjatuhkan diri dibagi lagi menjadi teknik menjatuhkan diri ke

belakang (ma sutemi waza) dan teknik menjatuhkan diri ke

samping (yoko sutemi waza).

Teknik bantingan (teknik berdiri)

Sapuan lutut - hiza Guruma

Jegal dari belakang - o soto gari

Jegal dari depan - 'ko uchi gari

Sapuan samping - deashi barai

Bantingan paha - uchi mata

Bantingan pangkal paha memutar - o goshi

Bantingan pangkal paha angkat - surikomi goshi

Bantingan pangkal paha sapuan - harai goshi

Lemparan bahu - seoi nage

Menjatuhkan tubuh - tai otoshi

Lemparan guling belakang - tomoe nage

2. Teknik kuncian judo (katame waza) dapat dibagi menjadi teknik

menahan (osae waza atau osaekomi waza), teknik jepit (shime

waza), dan teknik sambungan (kansetsu waza).

Teknik kuncian (teknik berbaring)

Teknik kuncian (katame waza) disebut juga teknik berbaring

(ne waza) karena teknik ini dilakukan ketika seorang judoka

atau lawannya berbaring menghadap ke atas atau ke bawah.

Gambar 14.10

Teknik Judo

Sumber:

Ilustrasi penerbit

Gambar 14.9

Memberi hormat

Sumber:

Ilustrasi penerbit

146

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk SMP/MTs Kelas IX

Kuncian pinggang - kesa gatame

Kuncian bahu - kata gatame

Kuncian empat sisi - yoko shiho gatame

Kuncian empat sisi atas - kami shiho gatame

Kuncian belakang - kataha jime

Kuncian kalung - okuri eri jime

Kuncian tangan - ude garami

Kuncian tangan silang - ude hishigi juji gatame

Pertolongan pertama judo

3. Teknik menyerang (atemi waza) dengan tendangan atau pukulan

bahkan dengan senjata pisau atau pedang kadang digunakan

untuk latihan bagi judoka tingkatan tinggi, walaupun dalam

pertandingan resmi hal tersebut dilarang (demikian pula pada

saat latihan bebas (randori).

Seringkali di dalam pertandingan judo, seorang judoka mengalami

asphyxia, dimana judoka mengalami kesulitan bernafas karena

kekurangan oksigen. Untuk itu, judo telah mengembangkan suatu

pertolongan pertama untuk mengembalikan kesadaran mereka yang

terkena asphyxia (aspiksia). Hal ini dapat terjadi jika kuncian yang

dilakukan terlalu kuat sehingga lawan berhenti bernafas sesaat. Orang

tersebut segera memerlukan pertolongan darurat di tempat.

Judo di Indonesia

Judoka Indonesia bernaung di bawah PJSI (Persatuan Judo

Seluruh Indonesia) yang bernaung di bawah [[KONI] (Komite

Gambar 14.11

Teknik kuncian

Sumber:

Ilustrasi penerbit

Gambar 14.12

Teknik menyerang

Sumber:

Ilustrasi penerbit

147

Bab 14 Bela Diri

Olahraga Nasional Indonesia). Tokoh-tokoh Judoka Indonesia antara

lain Ferry Sonneville, pebulutangkis yang aktif membidani lahirnya

PJSI; Perry G. Pantouw, juara SEA Games 1983; Kresna Bayu,

Maya Fransisca, Ira Purnamasari, Aprilia Marzuki, Peter Taslim, atlit

judoka Indonesia.

I.

Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c atau d pada jawaban

yang paling benar!

1. Serangan tangan berdasarkan arah serangan kecuali ....

a. pukulan

c.

jatuhan

b. tangkapan

d.

kuncian

2. Di bawah ini yang tidak termasuk sikap berdiri dalam pencak

silat adalah ....

a. sikap tegak

c. sikap khusus

b. Sikap pasang

d. Sikap kda-kuda

3. Pembelaan dasar pencak silat meliputi ....

a. hindaran dan elakan

b. tolakan dan tangkisan

c. tangkisan, elakan dan hindaran

d. elakan dan tendangan

4. Usaha pembelaan dengan cara mengadakan kontak langsung

dengan serangan lawan disebut ....

a. tangkisan

c.

hindaran

b. elakan

d. kuncian

5. Sifat manusia apabila mendapatkan serangan atau gangguan

akan memberikan reaksi dalam bentuk ....

a. pembelaan

c. menerima

b. mengikuti

d.

diam, ketakutan

6. Yang tidak termasuk teknik pembelaan adalah ....

a. elakan

c.

tangkapan

b. pola sambut

d.

langkah

Teknik-teknik atau waza yang berbahaya tidak diijinkan

penggunaannya. Total teknik terlarang berjumlah 31 (32 untuk

perempuan). Judoka akan dikenai empat tingkatan sanksi,

tergantung seberapa berat pelanggaran yang dilakukan. Untuk

tiap-tiap jenis pelanggaran, pertandingan dihentikan sejenak dan

kedua judoka kembali ke garis masing-masing.

148

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk SMP/MTs Kelas IX

7. Di bawah ini yang tidak termasuk teknik elakan adalah ....

a. elak atas

c. elak belakang

b. elak samping

d. elak samping

8. Memukul dengan tamparan, sasaran yang paling tepat adalah

....

a. telinga

c.

hidung dan muka

b. dada

d. perut

9. Menangkis serangan yang paling baik adalah mengkombinasikan

tangkisan dengan ....

a. hindaran

c.

langkah

b. pukulan

d.

bantingan

10. Pola langkah dalam pencak silat ada ....

a. 3

c. 5

b. 4

d. 6

11. Olahraga bela diri adalah olahraga yang bersifat keterampilan ....

a. perorangan

c.

klasikal

b. bersama

d.

kelompok

12. Bagian tubuh yang dapat dipakai untuk melakukan penyerangan

adalah ....

a. lengan

c.

kaki

b. seluruh bagian tubuh

d.

siku

13. Pelanggaran ringan dalam judo adalah ....

a. shido

c.

chiu

b. chui

d.

shodi

14. Pelanggaran berat dalam judo disebut ....

a. keinoku

c.

shido

b. kheikoku

d.

chui

15. Judo di Indonesia bernaung di bawah ....

a. IPSI

c. PJSI

b. LEMKARI

d. INKAI

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah dengan

benar!

1. Jelaskan cara latihan menyerang dan menghindar dalam pencak

silat!

2. Jelaskan cara latihan menghindar dan terputar ½ putaran dalam

pencak silat!

3. Jelaskan cara latihan terputar diteruskan menyerang!

4. Jelaskan cara teknik kuncian dalam judo!

5. Jelaskan cara teknik bantingan dalam judo!